Cold Chain Logistics: Pengertian, Proses, dan Manfaatnya

Posted on Jan 27, 2024

Simak pembahasan lebih lanjut di bawah ini mengenai apa itu cold chain logistics hingga bagaimana perusahaan mengintegrasikan cold chain logistics.


Produk yang diberi label “mudah rusak”, seperti seperti daging, makanan laut, persediaan medis, dan obat-obatan, kemungkinan besar memerlukan manajemen cold chain logistics. Cold chain logistics merupakan sistem pengelolaan logistik yang dirancang khusus untuk menjaga suhu dan kondisi lingkungan yang tepat dari produk pada tahap pengiriman dan penyimpanan. Hal ini mulai dari produksi, transportasi, penyimpanan, distribusi, hingga konsumsi akhir.

cold chain logistics

Key Takeaways

  • Cold chain logistic adalah teknologi yang menungkinkan pengangkutan barang dan produk yang sensitif terhadap suhu dapat dilakukan secara aman di sepanjang rantai pasokan.
  • Proses cold chain logistic meliputi variations in demand, load integrity, dan transport integrity.
  • Metode yang digunakan dalam cold chain logistics, yakni es kering, paket gel, pelat eutectic, nitrogen cair, qulits, dan reefers.
  • Cold chain logistics harus diterapkan pada produk yang dianggap mudah rusak, seperti makanan sehat, produk beku, obat dan vaksin, produk kimia, produk kosmetik, bunga segar, serta produk susu dan daging ternak.

Tujuan utama cold chain logistics adalah untuk memastikan produk tetap dalam kondisi optimal selama seluruh jalur distribusi, sehingga produk terjaga kualitasnya dan sesuai dengan standar kelayakan penggunaan.

Simak pembahasan lebih lanjut di bawah ini mengenai apa itu cold chain logistics, bagaimana perusahaan mengintegrasikan cold chain logistics ke dalam proses pengiriman, dan taktik apa yang digunakan untuk memastikan produk mereka mempertahankan kualitasnya.

 

Apa itu Cold Chain Logistics?

Cold chain logistic adalah teknologi yang memungkinkan pengangkutan barang dan produk yang sensitif terhadap suhu dapat dilakukan secara aman di sepanjang rantai pasokan.

Produk yang perlu didistribusikan menggunakan sistem cold chain ini umumnya diangkut dengan armada berpendingin (refrigerated truck). Refrigerated truck digunakan untuk memastikan bahwa produk yang diangkut dalam keadaan segar saat diterima, bahkan setelah diangkut jarak jauh.

Adapun desain dan penggunaan refrigerated truck atau cold storage yang benar dapat mengurangi kerusakan selama penyimpanan dan memperpanjang masa simpan produk. Oleh karenanya, diperlukan desain yang optimal, seperti:

  • Keseragaman dan kestabilan suhu dalam seluruh ruangan cold storage
  • Distribusi udara yang baik untuk mempertahankan keseragaman suhu
  • Sirkulasi udara minimum untuk mencegah dehidrasi

Selain itu, perusahaan cold chain logistics juga perlu memastikan keseluruhan distribusi harus berjalan secara terintegrasi, mulai dari tahap bongkar muat hingga tahap pendistribusian sampai ke konsumen. Dengan terus melakukan pengawasan atau monitoring yang benar di tiap titik distribusi utama, jalur distribusi yang tepat akan memberikan kualitas yang baik dari produk cold chain.

 

Dampak Cold Chain Logistics

Dari sudut pandang geografis, rantai dingin mempunyai dampak sebagai berikut:

  • Dampak Skala Global: Spesialisasi fungsi pertanian yang memungkinkan pengangkutan produk pangan yang sensitif terhadap suhu ke pasar yang jauh. Hal ini memungkinkan distribusi vaksin dan produk farmasi atau biologi lainnya dari satu fasilitas besar ke pasar mana pun di seluruh dunia.
  • Dampak Skala Regional: Hal ini dapat mendukung spesialisasi produksi dan skala ekonomi dalam distribusi. Hal ini dapat melibatkan fasilitas penyimpanan dingin yang besar yang melayani pasar grosir regional atau laboratorium khusus yang menukar komponen sensitif terhadap suhu.
  • Dampak Skala Lokal: Distribusi tepat waktu kepada konsumen akhir barang-barang yang mudah rusak, yaitu toko kelontong dan restoran.

 

Jenis Produk yang Membutuhkan Cold Chain Logistics

Jenis Produk yang Membutuhkan Cold Chain Logistics

Pengiriman yang menggunakan cold chain logistics sangat penting untuk komoditas yang bersifat perishable atau membutuhkan perhatian khusus saat ingin dikirimkan, karena sifatnya yang mudah rusak. Berikut beberapa jenis produk yang umumnya menggunakan cold chain logistics:

1. Makanan Segar

Produk-produk makanan segar, seperti buah-buahan, sayuran, ikan, dan makanan laut membutuhkan suhu yang terkendali selama transportasi dan penyimpanan agar tetap segar dan aman dikonsumsi oleh konsumen. Oleh karenanya, diperlukan cold chain logistics untuk membantu menjaga kualitas dan kesegaran makanan, serta menghindari kerusakan produk selama distribusi.

2. Produk Beku

Es krim, makanan beku, dan produk beku lainnya membutuhkan cold chain logistics untuk menjaga suhu rendah dan mencegah produk dari penurunan kualitas, kehilangan rasa, atau kerusakan fisik.

3. Obat-obatan dan Vaksin

Selain komoditas makanan, komoditas obat-obatan atau farmasi juga sangat mengandalkan cold chain logistics dalam pengiriman vaksin dan obat-obatan. Suhu yang tepat dan stabil sangat penting untuk memastikan vaksin dan obat-obatan tetap aman, efektif, dan tidak rusak selama transportasi dan penyimpanan.

4. Produk Kimia

Bahan baku farmasi, bahan kimia industri, dan bahan berbahaya lainnya juga memakai pengiriman dengan cold chain logistics. Suhu yang terkendali mampu mencegah reaksi kimia yang tidak diinginkan atau mencegah hilangnya kestabilan produk.

5. Produk Kosmetik

Beberapa produk skin care, parfum, dan produk perawatan rambut juga membutuhkan pengiriman dengan suhu yang tepat. Hal ini membantu menjaga kualitas produk dan mencegah perubahan tekstur, aroma, atau komposisi bahan.

6. Bunga Segar

Suhu yang terkendali juga dapat membantu mempertahankan kualitas serta penampilan bunga selama pengiriman.

7. Produk Susu dan Daging Ternak

Produk-produk hewani, seperti susu segar, produk susu olahan, daging segar, dan produk daging olahan juga membutuhkan cold chain logistics. Ini karena suhu yang rendah dapat membantu mencegah pertumbuhan bakteri serta mempertahankan kualitas serta keamanan produk hewani.

 

Elemen Cold Chain Logistics

Cold chain logistics memiliki beberapa elemen, di antaranya sebagai berikut:

  • Penyimpanan dingin: Fasilitas penyimpanan barang dan produk dalam jangka waktu tertentu, baik menunggu untuk diangkut dan dikirim ke pasar yang jauh, pada lokasi perantara untuk pengolahan dan pendistribusian, serta dekat dengan pasar untuk pendistribusian.
  • Sistem pendingin: Fasilitas yang membawa komoditas makanan dan menjaganya pada suhu yang sesuai di seluruh aspek rantai pasokan, mulai dari pemrosesan, penyimpanan, dan pengangkutan. 
  • Transportasi dingin: Alat angkut untuk memindahkan barang dengan tetap menjaga suhu dan tingkat kelembapan yang stabil.
  • Pemrosesan dingin: Fasilitas yang memungkinkan pemrosesan barang dengan mempertimbangkan kondisi sanitasi.  
  • Distribusi dingin: Fasilitas pendistribusian barang yang menggunakan kotak pemuatan atau peti dan palet.

 

Proses Cold Chain Logistics

Proses cold chain logistics melibatkan banyak tahapan, meliputi produksi, penyimpanan di fasilitas produksi, transportasi, dan penyimpanan di gudang pelanggan. Setiap fasilitas dan metode pengangkutan harus dikontrol suhunya oleh staf yang telah terlatih dengan baik tentang prosedur rantai dingin. Adapun prosedur umum dari proses cold chain logistics adalah sebagai berikut:

1. Variations in Demand

Pada tahap ini, perusahaan logistik akan mempertimbangkan waktu kedatangan dan juga kondisi muatan. Jika produk dalam kondisi baik dan diminati, perusahaan tertentu dapat memintanya sesuai kebutuhan.

2. Load Integrity

Tahapan ini melibatkan berbagai teknologi yang diperlukan untuk menjaga suhu pengiriman dan bagaimana barang dikemas.

3. Transport Integrity

Didukung dengan teknologi pendinginan, pada tahap ini staf logistik harus memastikan bahwa lingkungan yang dikontrol suhunya tetap terjaga selama transportasi.

 

Teknologi yang Digunakan dalam Cold Chain Logistics

Berikut beberapa metode yang digunakan dalam cold chain logistics untuk menjaga barang pada suhu yang tepat:

  • Paket gel: sering digunakan untuk pengiriman produk farmasi dan medis.
  • Es kering: dapat membuat produk tetap beku untuk waktu yang lama. Saat bersentuhan dengan udara, es ini akan menyublim daripada meleleh. Oleh karena itu, sering digunakan untuk barang berbahaya, obat-obatan, dan makanan.
  • Nitrogen cair: digunakan untuk mengangkut muatan biologis, seperti organ dan jaringan. Nitrogen cair sangat dingin sehingga akan membuat muatan biologis tetap beku untuk waktu yang lebih lama. 
  • Pelat eutektik: eutectic plates atau pelat dingin berbentuk mirip kemasan gel, tetapi dapat digunakan kembali berkali-kali.
  • Reefers: reefers adalah van, semi truk, atau kontainer yang telah terstandardisasi ISO. Armada pengangkutan ini dikontrol suhu dan terisolasi serta memungkinkan sirkulasi udara yang dikontrol suhu. 
  • Qulits: qulits adalah es berinsulasi yang cara penggunaanya dibungkus atau diletakkan di atas barang untuk menjaga suhu tetap konstan, sehingga barang beku akan tetap beku untuk waktu yang lebih lama.

 

Masalah Umum Manajemen Rantai Dingin

Masalah Umum Manajemen Rantai Dingin

Terdapat masalah umum yang terjadi dalam manajemen rantai pasokan dingin. Masalah umum ini dapat berpengaruh pada pengiriman barang. Pengemudi biasanya sangat menyadari potensi masalah ini dan akan melakukan tindakan terbaik untuk mengatasinya guna mencegah timbulnya masalah. Berikut beberapa masalah umum yang kerap terjadi dalam manajemen rantai pasokan dingin:

1. Masalah Kualitas Produk

Masalah ini dapat terjadi pada pengangkutan bahan makanan dan hasil produksi. Untuk mencegahnya, sanitasi, pembersihan, dan penyortiran yang benar harus dilakukan sebelum pengemasan dan pemuatan. 

2. Pengemasan yang Tidak Memadai

Packing juga bisa menjadi masalah apabila packing yang dilakukan tidak memadai. Padahal, pengemasan yang memadai penting untuk mencegah kontaminasi dan kerusakan terkait pengangkutan. Aliran udara juga bisa menjadi sumber masalah lain dalam manajemen rantai dingin.

3. Kurangnya Dokumentasi yang Tepat

Semua langkah manajemen cold chain logistics perlu didokumentasikan dengan baik, khususnya selama transit. Dokumentasi berupa pencatatan data meliputi mencatat suhu dan kondisi penyimpanan dapat membantu mencegah kondisi yang tidak memadai sehingga merusak muatan. 

4. Keterlambatan Pengiriman/Transportasi

Keterlambatan adalah masalah bagi perusahaan logistik secara umum. Namun, masalah ini dapat sangat merugikan perusahaan logistik rantai dingin, mengingat teknologi rantai dingin sangat sensitif terhadap waktu. 

5. Pengendalian Iklim dan Suhu Terganggu

Variasi suhu atau iklim dapat menjadi masalah besar dalam logistik rantai dingin. Hal ini dapat disebabkan oleh proses pengiriman yang dilakukan berulang kali (yang berarti pintu sering dibuka dan ditutup). Selain itu, pemuatan makanan dari lapangan, pra-pendinginan yang tidak tepat, cuaca ekstrem, atau kondisi lain, seperti kerusakan pada alat pendingin atau pengangkutan juga dapat memengaruhi pengiriman yang menyebabkan barang rusak.

 

Manfaat Cold Chain Logistics

Selain untuk mengelola suhu produk yang mudah rusak dan memastikan bahwa produk tersebut aman konsumsi, terdapat manfaat lain dari penggunaan cold chain, di antaranya:

1. Mempertahankan Kualitas Produk

Produk yang sensitif terhadap suhu, seperti makanan segar, obat-obatan, dan bahan kimia memerlukan lingkungan yang terkendali untuk mencegah kerusakan atau penurunan kualitas. Di sini lah cold chain logistics berperan penting membantu mempertahankan kualitas produk-produk tersebut.

2. Memperpanjang Masa Simpan Produk

Cold chain logistics memungkinkan produk untuk memiliki masa simpan yang lebih lama. Ini karena proses pendinginan atau pembekuan dan suhu yang optimal dapat menghambat pertumbuhan bakteri, mikroba, dan enzim yang dapat merusak produk. Sehingga, produsen dan distributor dapat menjaga stok produk mereka lebih lama sebelum produk mencapai pelanggan.

3. Meningkatkan Keamanan Produk

Cold chain logistics yang mampu menjaga suhu tetap stabil dan terkendali dapat membantu mencegah pertumbuhan mikroorganisme berbahaya yang dapat menyebabkan keracunan makanan atau kerugian kesehatan lainnya. Misalnya dalam industri farmasi, suhu yang stabil dan terkendali dapat menjaga keamanan dan efektivitas obat-obatan.

4. Mengoptimalkan Efisiensi Operasional

Proses transportasi dan penyimpanan barang/produk yang terorganisir dalam cold storage di cold chain dapat meminimalkan risiko kerusakan atau kehilangan produk. Ini dapat mengoptimalkan efisiensi operasional karena pemborosan, biaya perbaikan, dan kehilangan pendapatan yang terjadi akibat kerusakan produk dapat diminimalisir.

5. Meningkatkan Reputasi Perusahaan

Dengan memastikan produk tiba dalam kondisi yang baik dan segar, perusahaan bisa membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan. Dengan begitu, perusahaan akan memiliki reputasi yang baik dalam menjaga kualitas produk dan menjaga keamanan konsumen. Loyalitas pelanggan dan reputasi yang baik ini dapat membantu perusahaan memenangkan persaingan dan memperluas pasar.

Demikian pembahasan seputar cold chain logistics. Cold chain logistics adalah bagian penting dari pengiriman dan pengangkutan barang untuk menjaga kualitas produk.

Untuk mengatasi berbagai masalah umum yang terjadi dalam cold chain logistics, dibutuhkan integrasi teknologi agar perusahaan dapat meningkatkan visibilitas dan memiliki kendali terhadap setiap tahap pengiriman.

Jika Anda membutuhkan teknologi untuk menunjang layanan pengangkutan barang bisnis, Anda dapat menghubungi tim MBS CCTV. MBS CCTV hadir dengan solusi teknologi untuk membantu operasional perusahaan cold chain logistics.

Baca juga: Strategi Pengembangan Pasar: Pengertian, Tahapan, dan Tantangannya

 

Read Next

Kelebihan Panel Surya Dibandingkan Listrik Konvensional
Mar 06, 2024
Terdapat banyak kelebihan panel surya dibandingkan tenaga listrik berbasis fosil. Salah satunya adalah sebagai sumber energi bersih dan terbarukan.
Jenis Panel Surya Rekomendasi Terbaik 2024
Mar 05, 2024
Jenis panel surya yang paling umum dikenal secara konvensional adalah solar panel monocrystalline dan polycrystalline. Simak selengkapnya pada artikel berikut!
Perbandingan Antara On-Grid Solar Panel dengan Off-grid
Mar 04, 2024
On-grid solar panel dikenal juga sebagai grid-tied solar panels or grid-connected solar panels. Cari tahu selengkapnya pada artikel berikut ini!
Monocrystalline Solar Panel untuk Estetika Bangunan
Mar 02, 2024
Monocrystalline solar panel adalah jenis modul fotovoltaik yang terbuat dari struktur kristal tunggal dari material silikon. Simak kelebihan dan kekurangannya!
Pemasangan dan Instalasi Atap Panel Surya
Mar 01, 2024
Dalam sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap, instalasi komponen atap panel surya perlu memperhatikan persyaratan administrasi dan teknis.
Memahami Pengertian Logistik dalam Supply Chain
Feb 22, 2024
Dalam rantai pasokan (supply chain), pengertian logistik merujuk pada manajemen distribusi barang dan jasa dari titik produsen ke titik konsumen akhir.