Memahami Pengertian Logistik dalam Supply Chain

Posted on Feb 22, 2024

Dalam rantai pasokan (supply chain), pengertian logistik merujuk pada manajemen distribusi barang dan jasa dari titik produsen ke titik konsumen akhir.


Dalam rantai pasokan (supply chain), pengertian logistik merujuk pada manajemen distribusi barang, informasi dan jasa dari titik asal (produsen atau pemasok) ke titik konsumsi (konsumen akhir). 

Manajemen logistik mencakup pengangkutan, penyimpanan, pengelolaan inventaris, pemrosesan pesanan dan distribusi barang. Tujuannya untuk mengoptimalkan pergerakan barang dan informasi dalam rantai pasokan untuk memenuhi permintaan pelanggan dengan cara yang paling efektif dan efisien.

Memahami Pengertian Logistik dalam Supply Chain

Key takeaways:

  • Sistem Logistik adalah tulang punggung manajemen supply chain yang berfungsi sebagai jembatan antara pemasok dan pelanggan.
  • Manajemen logistik yang efektif meningkatkan kepuasan pelanggan, meningkatkan ketersediaan produk, meminimalkan waktu tunggu dan meningkatkan kinerja bisnis secara keseluruhan.

 

Tujuan Logistik dan Manfaatnya

Tujuan utama dari logistik dalam rantai pasokan adalah memastikan barang dan produk tersedia di tempat dan pada waktu yang tepat, dalam kondisi baik dan dengan biaya yang efisien. 

Adapun manfaat logistik meliputi:

  • Memenuhi kebutuhan sekaligus memastikan kepuasan pelanggan dengan menyediakan produk sesuai dengan permintaan dalam waktu yang diinginkan. 
  • Mengoptimalkan proses logistik, mulai dari manajemen barang yang masuk dan keluar, pengangkutan, proses penyimpanan, proses perpindahan hingga pengelolaan inventaris untuk mengurangi biaya dan meningkatkan produktivitas. 
  • Mengendalikan dan mengurangi biaya yang terkait dengan logistik khususnya biaya pengiriman, penyimpanan dan penanganan untuk meningkatkan profitabilitas perusahaan.
  • Menciptakan rantai pasokan yang responsif dan fleksibel untuk mengakomodasi perubahan permintaan pelanggan, perubahan pasar atau kejadian tak terduga lainnya. 
  • Memastikan keamanan dan keandalan selama seluruh proses logistik, termasuk pengamanan pengiriman, pemantauan kondisi barang yang sensitif dan pencegahan terhadap risiko seperti kehilangan atau kerusakan barang.
  • Peningkatan keseluruhan kinerja rantai pasokan dengan bekerja sama dengan pemasok, mitra logistik dan pelanggan untuk meningkatkan proses, mengurangi lead time serta meningkatkan efisiensi secara keseluruhan.

 

Komponen Penting dalam Logistik

Sistem Logistik adalah integral dari manajemen rantai pasokan modern, memungkinkan perusahaan untuk memindahkan produk dari titik asal ke titik konsumsi secara efisien. Mencapai alur kegiatan logistik yang lancar meningkatkan kepuasan pelanggan, mengurangi biaya dan menempatkan bisnis untuk sukses dalam lanskap bisnis yang dinamis dan kompetitif.

Berikut ini adalah komponen terpenting dalam manajemen logistik modern.

1. Transportasi 

Transportasi merupakan komponen kritis dari sistem logistik, mencakup pergerakan barang dari fasilitas produksi ke pusat distribusi dan akhirnya ke pelanggan. Ini melibatkan pemilihan mode transportasi yang sesuai (seperti darat, rel, udara, atau laut), mengoptimalkan rute, mengelola pengangkut, dan memastikan pengiriman tepat waktu. 

Manajemen transportasi yang efisien mengurangi biaya, meminimalkan waktu transit dan meningkatkan responsibilitas rantai pasokan secara keseluruhan.

2. Penyimpanan dan Inventaris

Penyimpanan memainkan peran penting dalam menyimpan, menyortir, dan mengelola inventaris. Manajemen gudang yang efektif memastikan pemanfaatan ruang yang efisien, pelacakan inventaris yang akurat, dan pemenuhan pesanan yang lancar. 

Mengimplementasikan sistem manajemen gudang (WMS) dan mengadopsi praktik terbaik seperti cross-docking, penghitungan siklus, dan strategi pengambilan yang efisien mengoptimalkan kapasitas penyimpanan barang, mengurangi biaya penyimpanan, dan memungkinkan pemrosesan pesanan yang lebih cepat.

3. Optimasi Inventaris

Mengoptimalkan tingkat inventaris adalah kunci untuk logistik yang efisien. Menemukan keseimbangan yang tepat antara pasokan dan permintaan membantu meminimalkan biaya penyimpanan sambil memastikan ketersediaan stok yang memadai. 

Teknik manajemen inventaris lanjutan, seperti just-in-time (JIT) dan vendor-managed inventory (VMI), bersama dengan peramalan permintaan yang akurat, memungkinkan bisnis untuk mengurangi inventaris berlebihan, menghindari kehabisan stok, dan meningkatkan arus kas.

4. Sistem Informasi dan Teknologi

Sistem informasi dan teknologi memainkan peran penting dalam aktivitas logistik modern. Mengimplementasikan sistem perencanaan sumber daya perusahaan (ERP) yang kuat, sistem manajemen transportasi (TMS), dan sistem manajemen gudang (WMS) meningkatkan visibilitas, mengotomatisasi proses, dan memfasilitasi pertukaran data real-time. 

Memanfaatkan teknologi seperti Internet of Things (IoT), kecerdasan buatan (AI), dan blockchain dapat lebih mengoptimalkan aktivitas logistik, meningkatkan pengambilan keputusan, dan memungkinkan pelacakan rantai pasokan end-to-end.

5. Kolaborasi Rantai Pasokan

Kolaborasi di antara mitra rantai pasokan sangat penting untuk logistik yang efisien. Hubungan yang kuat dengan pemasok, pengangkut, dan pelanggan memupuk kepercayaan, memungkinkan pertukaran informasi yang efektif, dan mempromosikan kolaborasi. 

Inisiatif kolaboratif seperti vendor-managed inventory (VMI), perencanaan kolaboratif, peramalan, dan pengisian (CPFR), dan program transportasi bersama mengarah pada pengurangan biaya, peningkatan tingkat layanan, dan peningkatan ketangguhan rantai pasokan.

6. Logistik TerBalik

Logistik terbalik menangani manajemen pengembalian produk, perbaikan, dan daur ulang. Mengembangkan proses logistik terbalik yang efisien memastikan penanganan pengembalian yang tepat waktu dan hemat biaya, mengurangi limbah, dan mendukung tujuan keberlanjutan. 

Mengimplementasikan praktik logistik terbalik yang efektif membantu memulihkan nilai dari produk yang dikembalikan, meminimalkan dampak lingkungan, dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

7. Manajemen Risiko

Logistik melibatkan risiko inheren, termasuk keterlambatan transportasi, gangguan rantai pasokan, dan ancaman keamanan. Mengimplementasikan strategi manajemen risiko yang kuat sangat penting untuk mengurangi risiko-risiko ini. Termasuk mengembangkan rencana kontingensi, mendiversifikasi mode transportasi dan pemasok, berinvestasi dalam ketangguhan rantai pasokan dan memanfaatkan teknologi untuk pemantauan real-time dan identifikasi risiko proaktif.

8. Logistik Hijau (Green Logistic) untuk Keberlanjutan

Upaya keberlanjutan perlu diperhatikan dalam sistem logistik. Praktik logistik hijau, seperti mengoptimalkan rute transportasi, mengadopsi kendaraan hemat bahan bakar, dan menggunakan bahan kemasan ramah lingkungan, meminimalkan dampak lingkungan dan mendukung inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). 

Logistik yang berkelanjutan tidak hanya mengurangi emisi karbon tetapi juga meningkatkan reputasi merek dan menarik pelanggan yang peduli lingkungan.

9. Peningkatan Terus-Menerus dan Pengukuran Kinerja

Operasi logistik harus terus dipantau dan ditingkatkan. Indikator kinerja kunci (KPI), seperti tingkat pengiriman tepat waktu, akurasi pesanan, perputaran inventaris, dan biaya transportasi, membantu mengukur kinerja logistik. 

Meninjau KPI secara teratur, melakukan analisis penyebab akar, dan mengimplementasikan tindakan korektif mendorong peningkatan terus menerus, mengoptimalkan proses, dan memastikan keunggulan operasional yang berkelanjutan.

 

Integrasi Teknologi untuk Efisiensi Logistik

Integrasi Teknologi untuk Efisiensi Logistik

Ada sejumlah teknologi yang dapat mengoptimalkan kegiatan operasi logistik dan meningkatkan efisiensi di seluruh rantai pasokan. Teknologi yang telah digunakan saat ini mencakup:

1. Sistem Manajemen Transportasi (TMS)

Perangkat lunak Transportation Management System (TMS) mengotomatisasi dan mengoptimalkan proses transportasi, termasuk pemilihan pengangkut, perencanaan rute, optimasi beban dan audit pengiriman. Integrasi ini membantu bisnis menyederhanakan operasi transportasi, mengurangi biaya, meningkatkan waktu pengiriman dan meningkatkan visibilitas logistik.

2. Sistem Manajemen Gudang (WMS)

Perangkat lunak Warehouse Management System memberikan visibilitas dan kontrol real-time atas operasi gudang dengan mengoptimalkan manajemen stok, mengkoordinasikan proses pengambilan dan pengepakan, mengoptimalkan ruang penyimpanan sekaligus memastikan pemenuhan pesanan yang efisien. 

3. Pengenal Frekuensi Radio (RFID)

Teknologi Radio Frequency Identification (RFID) menggunakan gelombang radio untuk melacak dan mengidentifikasi objek yang dilengkapi dengan tag/label RFID. teknologi ini membantu pelacakan dan visibilitas persediaan secara real-time di seluruh rantai pasokan secara akurat. 

4. Internet of Things (IoT)

IoT melibatkan menghubungkan objek fisik ke internet, memungkinkannya berkomunikasi dan berbagi data. Dalam logistik, perangkat IoT seperti sensor, beacon dan GPS digunakan untuk memantau suhu, kelembaban, lokasi dan parameter penting lainnya secara real-time. Data ini membantu pengambilan keputusan proaktif, meningkatkan visibilitas rantai pasokan, dan mendukung pemantauan kondisi kualitas barang dalam transit.

5. Kendaraan Pemandu Otomatis (AGV)

AGV atau Automatic Guided Vehicle adalah kendaraan robotik yang dapat bergerak otonom di dalam gudang atau pusat distribusi. Dalam logistik, digunakan untuk penanganan material, pengambilan, dan pengangkutan barang, mengurangi kebutuhan akan tenaga kerja manual dan meningkatkan efisiensi operasional.

6. Robotika dan Otomasi

Teknologi robotika dapat mengotomatisasi berbagai proses termasuk pengambilan, pengepakan, pengurutan, dan penumpukan. Sistem robotik meningkatkan kecepatan, akurasi, dan produktivitas, terutama dalam operasi bervolume tinggi, mengurangi biaya tenaga kerja dan meminimalkan kesalahan.

7. Analitik Prediktif

Analitik prediktif memanfaatkan data historis dan real-time untuk meramalkan permintaan, mengoptimalkan tingkat persediaan, dan mengantisipasi gangguan rantai pasokan. Dengan menggunakan algoritma canggih dan teknik analisis data, bisnis dapat membuat keputusan yang lebih informatif, meningkatkan akurasi perencanaan dan mengurangi biaya.

8. Kecerdasan Buatan (AI)

Artificial Intelligence digunakan dalam logistik untuk berbagai aplikasi, termasuk prediksi permintaan, optimasi rute dan pengambilan keputusan cerdas. Algoritma yang didukung AI dapat menganalisis jumlah data besar, mengidentifikasi pola dan merekomendasikan tindakan yang paling optimal.

9. Komputasi Awan

Platform logistik berbasis cloud memungkinkan berbagi data, kolaborasi, dan aksesibilitas real-time di antara beberapa pemangku kepentingan dalam rantai pasokan. Komputasi awan memastikan integrasi sistem yang lancar, skalabilitas, dan penyimpanan data untuk memfasilitasi manajemen logistik yang efisien.

Baca juga: Efisiensi Biaya Logistik adalah Strategi Supply Chain

 

Tantangan dalam Manajemen Logistik Modern

Tantangan dalam Manajemen Logistik Modern

Logistik memiliki tantangan di lingkungan bisnis yang dapat mempengaruhi efisiensi, keefektifan biaya, dan kinerja keseluruhan operasi logistik. 

  • Gangguan Pada Supply Chain. Dapat berupa bencana alam, peristiwa geopolitik, sengketa perdagangan, pandemi dan kebangkrutan pemasok. Gangguan ini dapat menyebabkan keterlambatan, peningkatan biaya, kekurangan persediaan, dan ketidakpuasan pelanggan. 
  • Keterbatasan Kapasitas. Terutama selama musim sibuk dan saat terjadi lonjakan permintaan. Kapasitas transportasi yang terbatas, kurangnya ruang gudang dan kekurangan tenaga kerja terampil dapat menyebabkan bottleneck.
  • Peningkatan Biaya Transportasi. Salah satu faktor utama peningkatan biaya transportasi adalah fluktuasi harga bahan bakar. 
  • Tantangan Pengiriman Last-Mile. Pengiriman last-mile atau tahap terakhir dari proses dari pusat distribusi ke pelanggan akhir sering memiliki tantangan unik. Faktor penyebabnya bisa berupa daerah perkotaan yang padat, preferensi pelanggan untuk pengiriman logistik yang lebih cepat dan meningkatnya e-commerce. Solusi inovatif seperti crowdshipping, kendaraan otonom dan pusat pengiriman mikro dapat menjadi solusi untuk mengatasi tantangan ini.
  • Kurangnya SDM dan Keterampilan. Saat industri semakin terintegrasi dengan teknologi, ada kebutuhan yang meningkat untuk profesional yang dapat secara efektif memanfaatkan dan mengelolanya. Kurangnya keterampilan dapat memberikan dampak serius pada manajemen logistik.
  • Compliance dan Regulasi. Alur logistik harus mematuhi jaringan regulasi yang kompleks terkait dengan bea cukai, kepatuhan perdagangan, standar keamanan, dan lingkungan. Ketidakpatuhan dapat mengakibatkan denda, keterlambatan dan kerusakan reputasi.
  • Dampak Lingkungan. Sistem logistik diharapkan terlibat dalam upaya untuk mengurangi emisi karbon, mengoptimalkan rute transportasi, mengadopsi kemasan ramah lingkungan dan menerapkan inisiatif hijau. Menyeimbangkan tujuan keberlanjutan dengan pertimbangan biaya dan efisiensi operasional merupakan tantangan bagi penyedia logistik.

Solusinya?

Tantangan-tantangan di atas memerlukan pendekatan yang proaktif dan adaptif. Sejumlah solusi yang ditawarkan mencakup:

  1. Integrasi teknologi mutakhir. Mengadopsi dan memanfaatkan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan, pembelajaran mesin, Internet of Things (IoT) dan otomatisasi dapat secara signifikan meningkatkan operasi logistik. Contohnya adalah TM), WMS dan analitik prediktif.
  2. Kolaborasi dan Kemitraan di antara pemangku kepentingan dalam rantai pasok. Mencakup pemasok, penyedia jasa logistik (perusahaan logistik dan pelanggan. Hal ini penting untuk mengatasi kendala kapasitas, meningkatkan efisiensi dan mengurangi gangguan. 
  3. Ketahanan supply chain. Mengembangkan rantai pasok yang tangguh melibatkan evaluasi dan diversifikasi pemasok, mengidentifikasi rute transportasi alternatif dan mengimplementasikan rencana kontingensi untuk mengurangi gangguan. Memiliki pemasok cadangan dan mendirikan pusat distribusi yang redundan dapat membantu memastikan kelangsungan selama gangguan rantai pasok.
  4. Peningkatan kualitas SDM melalui pengembangan kompetensi dan pelatihan. Peningkatan keterampilan karyawan di bidang analitika data, manajemen rantai pasok dan pemanfaatan teknologi dapat meningkatkan kemampuan operasional dan mendorong inovasi.
  5. Optimasi Pengiriman Last-Mile. Menjelajahi solusi inovatif untuk pengiriman last-mile, seperti crowdshipping, pesawat pengiriman, dan kendaraan otonom. Mengimplementasikan algoritma optimasi rute dan memanfaatkan visibilitas real-time dapat membantu mengoptimalkan rute pengiriman dan meminimalkan biaya transportasi.

Untuk memastikan kelancaran logistik pada supply chain, perusahaan perlu mengkombinasikan antara solusi strategis dan peningkatan operasional.

Kunjungi website MBS untuk mengetahui artikel tentang industri logistik dan supply chain lainnya. Klik link ini!

 

Read Next

Kelebihan Panel Surya Dibandingkan Listrik Konvensional
Mar 06, 2024
Terdapat banyak kelebihan panel surya dibandingkan tenaga listrik berbasis fosil. Salah satunya adalah sebagai sumber energi bersih dan terbarukan.
Jenis Panel Surya Rekomendasi Terbaik 2024
Mar 05, 2024
Jenis panel surya yang paling umum dikenal secara konvensional adalah solar panel monocrystalline dan polycrystalline. Simak selengkapnya pada artikel berikut!
Perbandingan Antara On-Grid Solar Panel dengan Off-grid
Mar 04, 2024
On-grid solar panel dikenal juga sebagai grid-tied solar panels or grid-connected solar panels. Cari tahu selengkapnya pada artikel berikut ini!
Monocrystalline Solar Panel untuk Estetika Bangunan
Mar 02, 2024
Monocrystalline solar panel adalah jenis modul fotovoltaik yang terbuat dari struktur kristal tunggal dari material silikon. Simak kelebihan dan kekurangannya!
Pemasangan dan Instalasi Atap Panel Surya
Mar 01, 2024
Dalam sistem Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap, instalasi komponen atap panel surya perlu memperhatikan persyaratan administrasi dan teknis.
Memahami Pengertian Logistik dalam Supply Chain
Feb 22, 2024
Dalam rantai pasokan (supply chain), pengertian logistik merujuk pada manajemen distribusi barang dan jasa dari titik produsen ke titik konsumen akhir.